Minggu, 06 Mei 2012

CURUG CIMAHI

Bandung bagian utara, khususnya kawasan Lembang, merupakan daerah yang memiliki kesejukan dan kesegaran udara.
Di kawasan tersebut Anda akan dengan mudah menemukan tempat wisata yang menawarkan berbagai wahana. Namun, pernahkah Anda berkunjung ke tempat wisata dengan wahana alamnya yang ada di sana?
Curug Cimahi, sebuah air terjun yang terletak di Jl. Kol. Masturi, Cisarua, Kab. Bandung Barat bisa jadi opsi tempat Anda berwisata. Dinginnya udara di kawasan Lembang, akan berlipat dengan dinginnya deburan air di air terjun ini. Hal ini sebanding dengan panorama alamnya yang asri di tempat ini.
Salah satu pengunjung, Mied Boncu(FB) (21) yang datang bersama kedua temannya, menyebut ingin berkunjung ke curug (dari Bahasa Sunda yang artinya air terjun) adalah untuk bersenang-senang. “Udah lama juga tidak ke sini. Pengen maen aja sama teman-teman ke sini,” ujar pemuda asal Sukalilah Ujungberung ini yang masih mengenakan pakaian basah kuyup.
Tempat ini ramai terutama musim liburan. Berdasarkan pengamatan Bisnis-Jabar.com, banyak pengunjung yang datang bersama keluarga, teman, dan ada juga yang datang berdua, bersama kekasih. “Kalau hari libur kaya gini [hari Sabtu dan Minggu], pengunjung bisa sampai 200 orang. Kalau udah libur lebaran atau libur sekolah bisa sampai 1.000 orang,” ujar Novri (27), penjaga curug ini.
Curug yang airnya mengalir hingga Cimahi ini sudah menjadi tempat wisata sejak tahun 1973. Pengelolanya sempat berubah-ubah, dari Dinas Pariwisata Kab. Bandung dan kini di bawah Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten. Pengunjung dikenai tiket seharga Rp 10.000 untuk masuk ke tempat wisata ini.
Penjaga yang sudah bekerja selama lebih dari 35 tahun di tempat wisata itu, Kosasih (56), menyebut tempat wisata ini sudah mengalami perbaikan yang signifikan. “Dulu jalannya masih bebatuan. Saya turut bantu buat sengkedan. Sekarang setelah dikelola oleh Perhutani, jalan untuk ke bawah [ke Curug] sudah disemen dan dibuat anak-anak tangga,” terangnya yang ditemui di sekitar pos jaga.
Untuk mencapai curug ini, pengunjung ditantang untuk menuruni 587 anak tangga sejauh kurang lebih 0,5 km. “Wah istirahatnya kayanya lebih dari sepuluh kali. Biasa nih yang ini [menunjuk teman ya] capek terus,” ujar Mied Boncu ketika rehat saat perjalanan pulang, yang mengharuskannya meniti  anak tangga.
Beratnya berjalan kaki ke wahana alam ini, setimpal dengan kesejukan dan keindahan yang akan Anda dapatkan, Semoga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar